Jumat, 01 Juni 2018

LGBT, Waspada, Cegah, Tangkal!

Dalam Islam LGBT dikenal dengan dua istilah, yaitu Liwath (gay) dan Sihaaq (lesbian). Liwath (gay) adalah perbuatan yang dilakukan oleh laki-laki dengan cara memasukan dzakar (penis)nya kedalam dubur laki-laki lain. Liwath adalah suatu kata (penamaan) yang dinisbatkan kepada kaumnya Luth ‘Alaihis salam, karena kaum Nabi Luth ‘Alaihis salamadalah kaum yang pertama kali melakukan perbuatan ini (Hukmu al-liwath wa al-Sihaaq, hal. 1). Allah SWT menamakan perbuatan ini dengan perbuatan yang keji (fahisy) dan melampui batas (musrifun). Sebagaimana Allah terangkan dalam al Quran:
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ( ) إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ ( )
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (TQS. Al ‘Araf: 80-81)
Sedangkan Sihaaq (lesbian) adalah hubungan cinta birahi antara sesama wanita dengan image dua orang wanita saling menggesek-gesekkan anggota tubuh (farji’)nya antara satu dengan yang lainnya, hingga keduanya merasakan kelezatan dalam berhubungan tersebut (Sayyid Sabiq, Fiqhu as-Sunnah, Juz 4/hal. 51).
Hukum Sihaaq (lesbian) sebagaimana dijelaskan oleh Abul Ahmad Muhammad Al Khidir bin Nursalim Al Limboriy Al Mulky (Hukmu al liwath wa al Sihaaq, hal. 13) adalah haram berdasarkan dalil hadits  Abu Said Al Khudriy yang diriwayatkan oleh Al Imam Muslim (no. 338), At-Tirmidzi (no. 2793) dan Abu Dawud (no. 4018) bahwa Rasulullah SAW berkata:
«لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلاَ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلاَ يُفْضِى الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ وَلاَ تُفْضِى الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِى الثَّوْبِ الْوَاحِدِ».
“Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain, dan jangan pula seorang wanita melihat aurat wanita lain. Dan janganlah seorang laki-laki memakai satu selimut dengan laki-laki lain, dan jangan pula seorang wanita memakai satu selimut dengan wanita lain”
Terhadap pelaku homoseks, Allah SWT dan Rasulullah SAW benar-benar melaknat perbuatan tersebut. Al Imam Abu Abdillah Adz-Dzahabiy -Rahimahullah- dalam Kitabnya “Al Kabair” [hal.40] telah memasukan homoseks sebagai dosa yang besar dan beliau berkata: “Sungguh Allah telah menyebutkan kepada kita kisah kaum Luth dalam beberapa tempat dalam Al Quran Al Aziz, Allah telah membinasakan mereka akibat perbuatan keji mereka. Kaum muslimin dan selain mereka dari kalangan pemeluk agama yang ada, bersepakat bahwa homoseks termasuk dosa besar”.
Hal ini ditunjukkan bagaimana Allah SWT menghukum kaum Nabi Luth yang melakukan penyimpangan dengan azab yang sangat besar dan dahsyat, membalikan tanah tempat tinggal mereka, dan diakhiri hujanan batu yang membumihanguskan mereka, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Hijr ayat 74:
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيل.
“Maka kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras”
Secarah fitrah, manusia diciptakan oleh Allah SWT berikut dengan dorongan naluri dan jasmaninya. Salah satu dorongan naluri manusia adalah naluri untuk melestarikan keturunan yang diantara manifestasinya merupakan rasa cinta dan dorongan seksual antara lawan jenisnya.
Pandangan pria terhadap wanita begitupun pandangan wanita terhadap pria merupakan pandangan untuk melestarikan keturunan bukan pandangan seksual semata. Tujuan diciptakan naluri ini adalah untuk melestarikan keturunan dan hanya bisa dilakukan oleh pasangan suami isteri. Bagaimana jadinya jika naluri untuk melestarikan keturunan ini dilakukan dengan pasangan yang sesama jenis? Dari sini sudah sangat jelas bahwa homoseks sangat bertentangan dengan fitrah manusia.
Oleh karena itu, sudah dapat dipastikan akar masalah munculnya penyimpangan kaum LGBT ini adalah dikarenakan ideologi sekularisme yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sekularisme adalah ideologi yang memisahkan antara agama dan kehidupan.
Masyarakat sekuler memandangan pria atau wanita hanya memiliki sebatas hubungan seksual semata.Oleh karena itu, mereka dengan sengaja menciptakan fakta-fakta yang menyimpang dari ajaran agama. 
Mereka menganggap tidak ada pemuasan naluri ini akan mengakibatkan bahaya pada manusia, baik itu secara fisik ataupun fisik. Tindakan tersebut menjadi suatu keharusan karena sudah menjadi bagian dari sitem dan gaya hidup mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak puas melampiaskan hasrat kepada lawan jenis, akhirnya pikiran liarnya berusaha untuk mencari kepuasan yang lainnya melalui hubungan seks sesama jenisnya bahkan dengan hewan sekalipun Hal ini merupakan kebebasan bagi mereka. Benarlah Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (TQS Al ‘Araf: 179)

Review diskusi :

Di materi disampaikan bhw salah satu penyebab LGBT adl genetik. Bagaimana agar poin ini tdk mjd argumen pembenaran pelaku LGBT? Genetik adl sesuatu yg tdk bs kita ubah2 sesuka hati..

Terima kasih mba atas pertanyaannya. Hal tersebut memang yang menjadi pembenaran para kaum LGBT beserta pendukung nya. 
Faktor genetik memang menjadi kontributor terbentuknya individu menjadi seorang lesbi, gay, biseksual atau transgender sebagaimana yang digarisbawahi oleh kaum LGBT. Namun demikian, bukan berarti otomatis membuatnya sebagai LGBT. Pola asuh orang tua menjadi faktor terpenting dalam membentuk dan mewarnai sosok anak.
 
Bagaimana itu tidak menjadi pembenaran mereka? Harus kembali kepd mereka masing2, apakah mereka ingin berubah dan sembuh. Apabila iya, maka tidak akan ada lagi pembenaran 2 atas penyimpangan tsb. 
 
Kira2 bagaimana mengontrol teman anak dalam bergaul?anak yg dirumah masih bisa kita lihat, tp ketika di luar rumah bnyk bgt tmnnya.
Karena sy pernah dpt fakta ketika dia dirumah dia keluhatan nurut aja sm ortunya jadi anak ygbmanis dn penurut.
Ternyata ketika di sekolah dia suka bertama dg 1 orng permpuan yg itu mmng cantiiiik sekali..dan dia bilang suka dg anak itu..

Hehe.. anak-anak zaman now ya mba..
Memang sulit mengontrol lingkungan luas diluaran sana. Kita tidak bisa juga memenjarakan anak terus menerus di dalam rumah. Tiada yang lain selain melakukan pencegahan dini. Pencegahan dari dalam rumah sudah dipaparkan ya mba pada presentasi. Seperti menjadi sahabat bagi anak sehingga mereka akan menceritakan apapun kepada orang tua, mengokohkan nilai agama, menjadi panutan yang baik, dan sebagainya.

 Bgmn cara menghapus LGBT?

LGBT ini memang sudah sangat meluas. Sehingga sudah tidak terbendung lagi, hal ini bisa kita lihat dari beberapa negara yang melegalkan LGBT. Para penegak hukum di Indonesia sudah membuat UU tentang pencegahannya. Lalu apa yg bisa kita buat? Lagi-lagi pencegahan secara dini. Kita bisa mulai dari rumah

Mengenai LGBT. Misalnya gay, jika ada sanak saudara yang sudah terkena penyakit tersebut dan keluarga terdekat sudah angkat tangan. Bagaimana siap kita? Bagaimanakah perlindungan kita terhadap anak kita jika yang bersangkutan misal mendatangi kita untuk bersilaturahmi (entah dengan maksud dan tujuan apa)? Apa kita perlu menutup diri melihat pihak keluarga terdekat juga sudah tidak menganggap yang bersangkutan sebagai anak.

"Nabi shallallahu alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang meyerupai laki-laki dan beliau berkata : “keluarkan mereka dari rumah-rumah kalian” dan beliau Shalallahu ‘alaihi wassallam mengeluarkan fulan dari rumah beliau dan umar mengeluarkan fulan .” (HR. Al-Bukhari)"
Saya fikir tidak ada pilihan lain selain menjauhi

Apakah mis: perempuan bs mjadi/ttular lgbt krn tdk mdapatkan tauladan/fitrah  yg baik dr sang ayah sbg contoh ptama yg dia liat.

Lagi-lagi pola asuh yang baik, teladan yang baik dari orang tua menjadi pertahanan untuk anak kita. Jadi jika anak tidak mendapatkan nya dari lingkungan terdekat, bisa jadi hal tsb terjadi. 

Serius ya, utk topik ini dimanapun medianya, saya cuma banyak2 berdoa dan membentengi diri dan keluarga. Tidak mau berani terang2an frontal. Pernah seorang teman saya cukup vokal berbicara di medsos ttg hal ini, dan lalu dihujani doa oleh para aktivis dan pegiat dan pembela kalangan ini yang tdk baik utk keluarganya. Dan yang dia khawatirkan adalah keluarga dia malah jadi sorotan target supaya ditulari penyimpangan itu juga. Astaghfirullah... pertanyaan saya, bagaimana kita mengajarkan anak kita bersikap jika menemukan sikap yang menyimpang dari kelompok tsb? Misal di perempatan melihat banci yang mengamen.

Menurut literatur, Tidak ada pemakluman. artinya jika itu salah maka harus dijelaskan salah. biar anak tidak bingung. Disinilah pentingnya pendampingan orang tua. Dalam televisi sering diperlihatkan sesuatu yg menyimpang dan dibuat headline artinya memang dibuat lucu2an. nah, jangan sampai anak juga merasa lucu dengan hal yang salah. karena jika sudah merasa lucu, akan terbiasa dan memaklumi. dan akhirnya pembenaran yang muncul. 

Pencegahan dini dari rumah lagi-lagi yang harus dikuatkan. Karena apabila anak sudah memiliki pengetahuan yang utuh, akhlak yang baik, maka iapun akan membentengi diri. Misal dengan menghindarinya, menjauhinya atau meninggalkannya.

Selalu dlm Pendmpingan orang tua untuk mengajarkan keimanan dn ketaqwaan ya 

 Memang penting banget menjadi teman bagi anak2 kita tentunya. Menyampaikan  fitrah seksualitas sesuai usia dan mengajarkan anak2 ttg sadar gender jg bisa salah satu cara utk memahamkan anak ttg bahaya LGBT menurut saya .
 Kurangnya tindakan tegas dari pemerintah jg menjd jalan bagi komunitas LGBT utk trs berkoar coba kalau hukum di negara kita bisa keras thd hal seperti secara otomatis mereka jg engga bisa suka hati terang2an publikasi diri ttg jati diri mereka. 




#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar