Kamis, 31 Mei 2018

Penanaman Fitrah Seksualitas Sesuai Usia Anak

Materi 


























Resume Sesi Diskusi :
Anak usia 7-10tahun harus dekat dengan ortu yang bergender sama dengan anak untuk menguatkan fitrah seksualitasnya.

Bagaimana menguatkan fitrah seksualitas anak laki-laki di rentan usia 7-10 tahun sedangkan si ayah pulang ke rumah 1bulan sekali(ada di rumah 2-3 hari)? Di rumah tidak ada sosok laki-laki/ayah dan domisili jauh dari keluarga besar.

Kendala ini jamak ya di lingkungan banyak keluarga di Kalimantan karena para ayah bekerja di sektor terkait migas dan tambang, apalagi bagi para keluarga perantau dimana tidak ada paman, kakek atau figur laki-laki dalam lingkup keluarga. Idealnya interaksi dan pertemuan fisik dengan si ayah ya, tetapi jika tidak memungkinkan maka optimalkan teknologi. Selain komunikasi produktif melalui telepon dan  video call, buat project kecil antara ayah dan anak, yang membuat anak sangat menanti-nantikan pertemuannya dgn ayah dan ayah bisa fokus dengan si anak lelaki. Seperti camping bersama ayah, memancing, berolahraga bersama, membuat rumah pohon atau permainan lain bersama ayah, dan aktivitas lain yang bisa dipersiapkan anak dan ayah meski mereka berjauhan sementara. Dengan waktu yang terbatas maka optimalkan waktu yang ada. Bukan masalah waktu berkualitas atau kuantitas waktu saja, tetapi di luar sana ada banyak yg menawarkan ingin membeli waktu dengan anak kita dan mencuri profil idola anak2 kita dari kita: ayahdan bundanya. Jadi buatlah waktu yang ada memberi kesan mendalam buat anak-anak kita.

Dianjurkannya anak usia dini dikenalkan dengan nama sesungguhnya utk alat vitalnya, bukan dengan menyebut dengan istilah burung, atau sebutan kecil sesuai lidah anak-anak, adalah untuk menunjukan bahwa alat vital itu adalah hal penting yang bukan untuk main-main apalagi dipermainkan.

Menurut pendapat saya jika bunda merasa istilah itu belum saatnya disampaikan pada anak usia 3 tahun, bisa menyebutnya kemaluan. Sesuai namanya ke-malu-an, ananda harus dipahamkan bahwa kemaluan adalah aurat, dan wilayah privasi yang harus dijaga dari pandangan dan jangkauan orang lain. Artinya jika ada yang menyentuh kemaluanmu maka kamu berhak marah karena itu adalah wilayah privasimu

apa saja yang bisa membuat fitrah terciderai? apa trik yang dapat disiasati orang tua saat mendapati anak yang masuk fase phalic (terlihat memainkan alat kelaminnya) agar tidak panik dan malah membuat anak semakin penasaran ingin mencoba mengulangi kegiatan tersebut?
‌apa maksud dari egosentris anak harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya?

Sesuai yang dipaparkan  urut-urutannya: Fitrah-indikator- peran orangtua, fitrah perkembangan anak tercederai jika indikator tiap tahapannya tidak tercapai. Sehingga ada gap. Seperti jika pada usia 7-10 anak tidak tuntas mendapat jawaban dari mana asal bayi, tidak dipahamkan konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan, maka peran teman-teman sebaya yg lebih kuat akan memberikan jawaban yang mungkin dengan cara yg tidak kita harapkan. Sehingga bisa ada gap di usia 10-1r karena anak langsung mengalami yang fitrahnya seharusnya di usia >15 thn baru ia alami.

Jika kita menjumpai anak memainkan kelaminnya, yang pertama jangan panik, dengan ekspresi tenang sampaikan lagi apa hakikatnya kemaluan itu. Ketenangan kita membicarakan hal ini dengannya akan memberi pesan bahwa it's ok to ask such thing to us - their parents. Bahwa kita terbuka untuk menjawab rasa ingin tahunya.

Egosentris pada usia 4-6 thn adalah anak dengan tegas menyebut jenis kelaminnya: saya lelaki dan saya perempuan. Peralihan ke sosiosentris adalah anak mulai dikenalkan dengan tanggungjawab moral seperti turunnya perintah sholat. Adanya aurat dan mahram.

Tentang penyebutan nama kelamin kenapa dianjurkan dg nama sebenarnya, pernah disampaikan oleh YKBH salah satu tujuannya agak tidak terjadi kerancuan. Misal di rumah biasanya menyebutnya dg "burung"  lalu saat terjadi sesuatu yg buruk dan si anak berteriak minta tolong akan sulit dipahami orang lain. "Toloooong.. burung saya dipegang.."

Dan jangan lupa. Setiap anak memegang kemaluannya, jgn panik atau buru2 melepaakan pegangannya. Namun diberi pengertian bahwa karena adik sdh megang kemaluan. Tangannya harus segera dicuci. Soalnya kan megang kemaluan tangannya jd kotor. Nga boleh pegang yg lain dulu apalagi mau makan.

#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar